OPINI* (SuaraIndonesia.net)–Tentu pilkada ini bukan hanya sekedar menyuguhkan jogetan , visi – misi yang tidak masuk diakal baik paslon 01 maupun 02. Tapi suguhkan janji program yang masuk di akal dan bisa menerapkan nantinya jika sudah terpilih.
Debat ke dua tanggal 10 November 2024 nanti, masyarakat harus melihat jeli mana kandidat yang fokus dengan program. Jika ada paslon baik 01 atau 02 yang lebih mendominasi menyerang dan bukan fokus pada program, maka masyarakat Banyuwangi harus memberikan catatan merah.
Hemat penulis, pesta demokrasi di Kabupaten Banyuwangi berjalan dengan baik meskipun ada sedikit torehan atau goresan yang dilakukan untuk menyudutkan salah satu pasangan calon ( Paslon ).
Paslon 01 dengan khas ramah senyumnya, paslon 02 dengan khas militansinya. Hemat penulis ke dua kandidat sama-sama memiliki kelebihan dan tentu pastinya sama-sama memiliki kekurangan, ini yang perlu digarisbahawi.
Tidak hanya paslon 01 saja yang memiliki kekurangan, atau paslon 02 saja yang memiliki kekurangan dalam sebuah program atau visi-misi yang diorasikan.
Banyuwangi mengalami kemajuan itu harus diakui semua kalangan dan terlepas dari unsur proses pilkada yang sedang berjalan. IPUK – MUJIONO yang tidak lain sebelumnya adalah Bupati-Sekda, juga menorehkan banyak prestasi dan menerima penghargaan atas dedikasi kinerja yang mereka berikan kepada masyarakat Banyuwangi.
Contohnya era Bupati Ipuk, banyak pembangunan drainase yang bisa dimanfaatkan oleh para petani, program jemput bola yang memberikan kemudahan untuk masyarakat untuk dilayani dalam hal administrasi, tidak lupa program persoalan anak yang melahirkan SATGAS PPA Kabupaten Banyuwangi.
Salah satu produk pembangunan yang dicetuskan oleh Mujiono adalah pembangunan jalan Jambu menuju Ijen, pengunjung gunung ijen bisa akses dengan muda masyarakat sekitar pun bisa merasakan dampak perekonomiannya.
Sebaliknya, Paslon ALI – ALI, mantan ketua PCNU Banyuwangi-Birokrasi. Gus Makki pernah menjabat ketua PCNU dan mendapatkan penghargaan juga dan mendapatkan apresiasi dari para guru madrasah saat itu.
Begitupun dengan Ali Ruchi, nama tersebut tak asing di birokrasi, dan yang sangat nampak karir dan spesialisnya adalah di bidang perhubungan, laut dan udara. Tentu tak lepas dari proses lahirnya lapangan terbang Blimbingsari yang saat itu Sekdanya merupakan Mujiono atau wakil Bupati dari Paslon 01.
Hemat penulis, tentu semua orang – orang yang terpilih dan memiliki kualitas terbaik. Tentu para pendukung, tim sukses, simpatisan, relawan harus mengikuti orang yang difigurkan khususnya dalam proses pilkada di Banyuwangi.
Sebagai pendukung dalam arti luas, haruslah menebar visi-misi, program yang serasi, tak menyakiti hati agar pesta demokrasi ini tetap “serasi”.
*Penulis: Veri Kurniawan S.St., S.H
