OPINI* (SuaraIndonesia.net)–Berbicara tentang negeri dongeng versi pasukan jembuk – jembuk, tentu tak sedikit kalangan masyarakatnya mengingat sosok – sosok hebat yang juga membawa kemajuan pesat negeri dongeng. Ada kisah yang patut dicontoh oleh masyarakat negeri dongeng yaitu tentang persahabatan 2 sosok punggawa terbaiknya.
Dua sosok itu adalah Manggala dan Dirga. Dua orang tersebut sudah menjalin persahabatan begitu lama. Tak sedikit prestasi yang diraih oleh masing – masing sosok tersebut. Manggal lebih tua dibanding Dirga dan perjalanan panjang menjadi patih pun mereka jalani dengan harmonis dan saling melengkapi.
Percakapan hangat sahabat tersebut layak dan patut dicontoh oleh pasukan dan rakyat lain yang ada di wilayah negeri dongeng. Percakapan tersebut membawa visi – misi untuk kemajuan negeri dongeng yang lebih baik. Berikut percakapannya.
Manggala : Patih Dirga, apakah kamu akan selalu bersamaku bersama patih dan pasukan lain untuk membawa masyarakat dan negeri dongeng ini menjadi lebih maju dan majemuk?.
Dirga : Kenapa kang mas Manggala bertanya seperti itu kepadaku?. Kalau untuk masyarakat dan negeri dongeng tentu kita akan selalu bergandeng tangan kang mas Manggala.
Manggala : Syukurlah kalau begitu, mari kita eratkan tangan, hati dan satukan pikiran untuk masyarakat dan negeri dongeng ini. Tak perlu terbawa hasutan pihak sana – sini yang ingin memecahkan kekuatan kita bersama.
Dirga : Saya tidak akan sedikitpun beri selah bagi pihak manapun yang ingin memecah belah kekuatan kita yang tak lain untuk kemajuan rakyat dan negeri dongeng ini. Mari kita satukan tekad bersama ibu permaisuri untuk kembali memenangkan dan memerdekakan harapan masyarakat negeri dongeng ini.
Pesan dalam tulisan ini, memang perlu hati yang besar dan keberanian diri untuk menyatukan visi – misi yang baik untuk bermanfaat bagi masyarakat luas, karena tak sedikit krikil dan ranjau yang dipasang oleh orang yang tidak berkenan hanya ingin memecah dan menghancurkan kekompakan.
Cerita ini hanya fiksi belaka, mohon maaf jika ada persamaan kata dan alur cerita. Semua hanya semata untuk hiburan saja.
*Penulis: Veri Kurniawan S.St.,S.H