JAKARTA (SUARAINDONESIA.NET) Anggota kehormatan Banser NU ini digadang-gadang akan meraih tiket kandidasi melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Erick Thohir dinilai bisa menjadi pilihan tepat koalisi yang terdiri dari Golkar, PAN dan PPP tersebut.
Pengamat Politik, Ahmad Hidayah mengatakan Erick Thohir memiliki daya tarik tinggi untuk parpol. Erick Thohir yang merupakan menteri andalan Presiden Jokowi, memiliki rekam jejak dan prestasi yang luar biasa, elektabilitas yang menunjang capres, dekat dengan Nahdliyin dan memiliki kekuatan finansial, bisa menjadi pilihan kandidat yang bisa menunjang mesin koalisi di Pilpres 2024.
“Pak Erick Thohir ini sangat lengkap untuk menjadi cawapres dari KIB ya. Ia bisa merekatkan partai koalisi, menteri andalan dari Presiden Jokowi, memiliki hubungan dekat dengan para warga NU dan kekuatan finansial sebagai pebisnis. Hal ini menjadi daya tarik untuk parpol dan capres,” tutur Ahmad.
Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institute (TII) tersebut memaparkan satu per satu daya tarik yang dimiliki oleh Erick Thohir. Pertama, kedekatan Presiden Jokowi dan Erick Thohir sangat luar biasa. Terbukti, Eks Presiden Inter Milan tersebut berkali-kali diberikan penugasan strategis oleh Jokowi.
Hasilnya, Erick Thohir berhasil menjalankan berbagai misi dengan baik. ketika diterpa badai pandemi, Erick Thohir berhasil membuat gebrakan untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi. Ia bahkan berhasil meningkatkan laba BUMN dari Rp 13 triliun menjadi Rp 126 triliun di tahun 2021.
Selain itu, Erick Thohir juga menggalakkan program penunjang ekonomi kerakyatan seperti KUR dan Mekaar yang memberdayakan masyarakat Indonesia di tengah masa pandemi. Dengan program tersebut banyak masyarakat Indonesia yang terbantu secara ekonomi.
“Ini artinya, Presiden Jokowi memiliki kepercayaan tinggi kepada Pak Erick Thohir. Ketika krisis Pak Jokowi menunjuk pemimpin yang berkompeten dan memiliki kompetensi seperti Pak Erick Thohir,” kata dia.
Kedua, Erick Thohir dilihat sebagai pemimpin yang bisa merekatkan KIB. Ahmad mengatakan jika mengambil salah satu calon dari ketiga partai tersebut tentu akan menyebabkan friksi dalam koalisi. Karenanya, Eks Presiden Inter Milan yang merupakan pemimpin non-partai dinilai sebagai pilihan terbaik.
Kemudian, secara elektabilitas dan peta kekuatan politik Erick Thohir juga menunjang sebagai cawapres. Nama Erick Thohir dikatakan menguat sebagai cawapres di berbagai wilayah Indonesia, seperti Jabar, Kalimantan dan Sulawesi.
Erick Thohir yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Anggota Kehormatan Banser ini dikatakan mendapatkan dukungan dari para Nahdliyin. Apalagi setelah Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan Erick Thohir bisa menjadi presiden atau minimal wapres pada hari santri kemarin.
“Erick Thohir bisa menjadi pelengkap dari capres yang diusung nanti, ia dapat mengisi kekosongan dan menopang elektabilitas pasangan. Ia juga memiliki kedekatan dengan NU kultural, yang merupakan penentu kemanangan di pilpres 2024,” jelas Ahmad.
Terakhir, kekuatan finansial Erick Thohir juga menjadi faktor yang sangat dipertimbangkan oleh parpol dalam mengusung kandidat. Sebagai pebisnis, Eks CEO Philadelphia 76ers ini memiliki kekuatan finansial yang tidak perlu diragukan lagi.
“Pak Erick Thohir memiliki kekuatan finansial sebagai pebisnis. Hal ini menjadi daya tarik untuk parpol dan capres,” pungkas Ahmad. (SI/RED)