JAKARTA (SUARAINDONESIA.NET) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menilai kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir telah menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat, sekaligus kemaslahatan untuk umat. Kehadiran itu dituangkan langsung oleh Erick Thohir dalam sejumlah program dan kebijakannya di Kementerian BUMN.
“Menjadi menteri adalah amanah untuk memastikan seluruh BUMN atas nama negara bisa menghadirkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat. Jadi tidak hanya good governance (pengelolaan) tapi masalahat untuk bangsa,” ujar TGB dalam pembukaan Multaqa ke-7 Alumni Al-Azhar Mesir Indonesia di Mataram, NTB, pada Senin (21/03/2022).
Lebih lanjut, TGB yang juga Ketua Organisasi Alumni Al-Azhar Internasional (OIAA) Cabang Indonesia itu menilai Erick Thohir memiliki komitmen tinggi dalam memperkenalkan dan memperkuat ekonomi Islam.
Di mana salah satu buktinya ialah dengan melakukan peleburan bank-bank syariah milik BUMN, menjadi satu wadah yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Selain itu, Erick Thohir yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu, dinilai TGB, terus memberikan dorongan agar perekonomian syariah Indonesia bisa bangkit dan menjadi salah satu pilar perekonomian bangsa. Dengan terus mencerminkan nilai-nilai Islam ‘wasathiyah’, dengan mendorong keseimbangan.
“Setiap kebijakan yang beliau (Erick Thohir) ambil, khususnya terkait BUMN dan aktivitasnya di republik ini, mudah-mudahan kalau kita lihat, mencerminkan nilai-nilai dalam wasathiyyatun-Islam,” tambah TGB.
Di sisi lain, Erick Thohir sendiri getol memperjuangkan kebangkitan ekonomi syariah di Indonesia. Mengingat, Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki populasi dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, dengan 231,06 juta jiwa berdasarkan data dari The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC).
Pengertian Islam wasathiyah, lanjut TGB, tidak hanya untuk meluruskan teks-teks agama, menolak ekstrimisme hingga radikalisme.
Namun, juga merupakan cara pandang komprehensif yang ditawarkan Islam untuk kehidupan umat manusia, yang mencakup aktivitas ekonomi, sosial, budaya dan politik.
“Maka, dalam bicara wasathiyyatun-Islam pada konteks ekonomi, kita harus memastikan aktivitas-aktivitas ekonomi baik oleh Indonesia maupun kelompok yang dilakukan negara harus hadirkan nilai keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan untuk semua serta keberlanjutan,” jelas TGB.
Di sisi lain, Erick Thohir menegaskan, bahwa Indonesia, dengan populasi muslim terbesar, sumber daya alam yang melimpah dan ditambah dengan sumber daya manusia yang produktif, memiliki tingkat perekonomian yang akan terus tumbuh hingga 2045.
Itulah mengapa Erick Thohir menyatukan bank-bank syariah di Indonesia agar tercipta sebuah institusi keuangan syariah yang terpusat, sehingga pemerintah bisa mendorong keseimbangan. (HUM)